Jumat, 15 Juni 2012

mencari arti

apakah arti hidup ini bagimu

tarik napas dalam-dalam

apakah yang engkau cari sebenarnya

tak ada yang menginginkan yang sebenarnya

yang ada yang menginginkan apa yang diinginkan semua orang dari gemerlap dunia


aku mau mengingkarinya

dan aku tak bisa mengingkarinya

cerita selalu berulang
hanya setan memang lawan yang tangguh


Kamis, 07 Juni 2012

Menuju ke Laut, STA

Kami telah meninggalkan engkau
tasik yang tenang tiada beriak
diteduhi gunung yang rimbun
dari angin dan topan
sebab sekali kami terbangun
dari mimpi nikmat

"ombak ria berkejar-kejaran
di gelanggang biru bertepi langit
pasir rata berulang dikecup
tebing curam ditantang diserang
dalam bergurau bersama angin
dalam berlomba bersama mega"

Sejak itu jiwa gelisah
selalu berjuang tiada reda
ketenangan lama rasa beku
gunung pelindung rasa pengalang
berontak hati hendak bebas
menyerang segala apa mengadang

Gemuruh berderau kami jatuh
terhempas berderai mutiara bercahaya
gegap gempita suara mengerang
dahsyat bahna suara menang
keluh dan gelak silih berganti
pekik dan tempik sambut-menyambut

Tetapi betapa sukarnya jalan
bedan terhempas kepala tertumbuk
hati hancur pikiran kusut
namun kembali tiadalah ingin
ketenangan lama tiada diratap
.........................

Kami telah meninggalkan engkau
tasik yang tenang tiada beriak
diteduhi gunung yang rimbun
dari angin dan topan
sebab sekali kami terbangun
dari mimpi yang nikmat

Ibuku

ibuku telah menggaris
lurus dalam hati
bait cintanya pada si buah hati

ibu telah berjalan dalam gelap malam
langkah tak henti
dalam berat tida terkira

ibuku melangkah menuju surga

ibuku sang calon penghuni surga
dalam doa-doaku

dalam doa-doaku
yang aku minta dengan merendah pada-Nya
Sang Pemilik Segala



762012

Jumat, 01 Juni 2012

Kepada Peminta-minta


Baik, baik, aku akan menghadap Dia
Menyerahkan diri dan segala dosa
Tapi jangan tentang lagi aku
Nanti darahku jadi beku.
Jangan lagi kau bercerita
Sudah tercacar semua di muka
Nanah meleleh dari muka
Sambil berjalan kau usap juga.
Bersuara tiap kau melangkah
Mengerang tiap kau memandang
Menetes dari suasana kau datang
Sembarang kau merebah
Mengganggu dalam mimpiku
Menghempas aku di bumi keras
Di bibirku terasa pedas
Mengaum di telingaku.
Baik, baik, aku akan menghadap Dia
Menyerahkan diri dan segala dosa
Tapi jangan tentang lagi aku
Nanti darahku jadi beku.
(DCD, 1959:17)

Waktu

pergi secepat angin
berlalu sekencang kata
berlari laksana jin

dilupa

disesali