Bukan
Hari Sial
“Ufy..Ufy..Bangun”
Kata mama dengan suara setengah teriak sambil mengoyang-goyangkan tubuh ku.
“Ehmm..”
Jawabku yang belum benar-benar sadar.
“Sudah
jam 7 pagi, nggak sekolah?” Tanya mama sambil berjalan keluar kamarku.
“Hah..jam
7” Kejut ku sambil bergegas bangun menuju kamar mandi dengan wajah yang masih
terkantuk-kantuk.
10
menit kemudian..
“Maa..Mana
jilbab petak Ufy?” Tanya ku dengan suara berteriak dari kamar ku.
“Coba
cari di lemari Ufy,terakhir mama taruh di sana.” Jawab mama dari dapur yang
berjarak cukup jauh dari kamarku dengan suara yang begitu lembut tapi nyaring.
“Oh..ini
jilbabnya. O iya ma..Mana ayah?Dari tadi Ufy nggak lihat.” Tanya ku sambil
memakai jilbab petak di depan kaca kamar ku.
“Eh..Iya,mama
lupa kalau jam 3 pagi tadi ayah pergi ke bandara pekanbaru yang pesawatnya
berangkat jam 8 pagi.” Jawab mama.
Hai..Perkenalkan nama ku Ufy. Aku
kelas 3 smp di sekolah swasta islam. Aku adalah anak tunggal dari ayah dan
mama. Kami tinggal di perumahan di kota duri dan mempunyai rumah yang tidak
begitu besar. Ayah memang sering ke luar kota, jadi tidak heran lagi kalau ayah
tidak pulang ke rumah atau tidak ada pada pagi hari. Sekitar 5 x sebulan ayah
pergi keluar kota, karena itu lah aku harus naik bus pulang pergi ke sekolah
agar tidak repot nantinya.
“Ufy..Bus
nya udah datang” Teriak mama.
“Iya
ma..Tunggu bentar” Kata ku sambil bergegas ke luar dengan kaus kaki dan sepatu
di tangan, jilbab yang belum terpasang dengan rapi dan menyadang tas yang masih
terbuka resletingnya.
1
menit kemudian..
“Ma..Ufy
pergi dulu ya.. Assalamualaikum..” Teriak ku dari teras rumah.
“Waalaikumsallam..Hati-hati”
Kata mama dari dapur.
Ketika akan masuk ke dalam bus 05
yang cukup besar ini, aku bingung karena bus yang biasa setiap pagi menjemput
ku sangat berbeda. Tidak menunggu lama, aku pun masuk dan ternyata banyak orang
yang naik bus ini, Sehingga aku pun harus berdiri.
“Hai
ufy..” Sapa Yaya, sahabat baik ku.
“Hai..Yaya,
kenapa kita naik bus 08?” Tanya ku dengan wajah yang penasaran.
“Bus
yang biasa lagi mogok, jadi kita harus numpang dengan bus ini” Jawab Yaya.
Bus sekolah ku memang banyak,
sekitar 8 bus. Setiap bus memiliki no dan arah jurusan yang berbeda agar
mempermudah supir menjemput penumpang. Karena bus 05 yang biasa menjemput
mogok, jadi semua penumpang bus 05 harus naik dan bergabung dengan bus 08.
Tidak lama, bus pun hampir tiba di
Sekolah. Tiba-tiba aku teringat kalau hari ini ada PR matematika. Tapi, aku
lupa apakah aku bawa buku PR itu atau nggak. Aku pun cepat-cepat melihat ke dalam
tas dan mencari buku itu. Karena sibuk
mencari buku PR matematika, aku tidak menyadari bahwa aku melepas pegangan pada
tiang bus. Tiba-tiba supir bus, rem mendadak sehingga aku jatuh kebelakang
mengenai Tina, salah satu murid perempuan kelas 3 juga seperti ku.
Aku
sangat malu, dengan cepat aku berdiri, meminta maaf pada Tina dan mengambil
barang-barangku yang berserakan di bawah lantai bus, untung lah ada Yaya yang
mau membantu ku membereskan nya. Sesampainya di sekolah, aku buru-buru ke kelas
untuk mengerjakan PR mtk itu. Karena aku tergesa-gesa, aku pun jatuh tersandung
batu dan kepalaku mengenai dinding. Dan aw.. sakitnya, semua orang yang ada di
sana mentertawakan aku.
Tidak
berpikir panjang lagi, aku langsung menuju kelas dengan wajah yang sakit dan
perasaan yang malu. Sesampainya di kelas aku langsung duduk dan mengerjakan PR
mtk itu.
Selama
pelajaran berlangsung aku memikirkan kejadian tadi dan tidak memperhatikan
pelajaran yang di jelaskan oleh bu Tiva, guru mtk ku.
“Ufy,
apa rumus volume prima segi lima ini?” Tanya bu Tiva dengan tiba-tiba pada ku.
“Ehm..Maaf
bu, saya nggak tau” jawab ku dengan wajah kaget dan takut.
“Makanya,
kamu perhatikan pelajaran ibu. Sudah PR semuanya salah, melamun pula” Kata bu
Tiva dengan nada suara yang marah.
“Maaf
bu..” Sesal ku.
Saat
istirahat keluar main tiba..
“Ufy,
kamu mau jajan ke kantin?” Tanya Yaya pada ku.
“Iya
deh, aku lapar. Belum sempat sarapan tadi.” Jawabku.
Setiba nya di kantin, tidak sengaja
aku bertemu dengan Tina yang tadi aku timpa saat di bus. Karena aku malu
padanya, aku langsung menunduk kan wajah ku sambil berjalan kearah pintu keluar
kantin. Tanpa sadar aku malah menabrak OB kantin yang membawa air pel yang
sudah kotor. Pakaian seragam ku pun terkena air pel tersebut. Tidak bisa
menahan malu aku menangis dan berlari ke belakang sekolah, Karena hanya di
tempat itu aku bisa meluapkan semua perasaan hati ku.
“Ufy..Kamu
nggak apa-apa?” Tanya Tina pada ku.
“Nggak
kok” Jawab ku dengan wajah tegang karena terkejut melihat Tina tiba-tiba
datang.
“Udah..Nggak
usah cengeng..Aku juga pernah kayak gitu, malah lebih parah dan aku nggak
nangis karena..” Ucap Tina sambil duduk di samping ku .
“Tapi
ini udah sangat parah. Hari ini memang hari sial ku, tadi pagi aku telat
bangun, terus tadi di bus aku nimpa kamu, dan banyak lagi.” Kata ku dengan
memotong perkataan Tina.
“Aku
belum selesai bicara, semua kejadian ini tidak ada hubungan nya dengan hari
sial. Gini, coba ingat-ingat kenapa kamu telat bangun?kenapa kamu nimpa orang?”
Tanya Tina.
“Ehm..Iya
sih, aku telat bangun karena semalaman belajar untuk ujian KWN, terus aku
nimpang orang karena..Aku ceroboh. Kamu benar, tidak ada hari sial.Terimakasih
Tina.” Ucap ku pada Tina sambil menghapus air mata ku dan tersenyum lebar.
Krrriingg….Bel
masuk pun berbunyi. Sekarang aku sadar, semua kesialan yang aku alami tidak ada
hubungan nya dengan apa pun. Semua itu terjadi karena aku CEROBOH. Huft.. Kini
aku sangat senang, terimakasih Tina kamu sudah mengembalikan senyum ku. : )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar