REMBULAN
UNTUKMU
Hari
ini Tony izin tidak masuk sekolah. Pagi itu ia sedang melamun memandang halaman
depan rumah. Ia masih termenung memikirkan kedua orangtuanya yang sama sekali
tidak pernah akur. Ya Tony adalah anak tunggal ia dibesarkan di lingkungan yang
serba VVIP. Namun ia masih berpikir bahwa ia anak yang paling tidak beruntung
.Sebab ia belum pernah merasakan yang namanya kebersamaan. Semenjak ia pindah
rumah semua terjadi begitu cepat. Papa yang sering pulang malam, dan mama yang tidak mau tau dan cuek. Kemarin malam
pertengkaran itu terjadi dan hanya masalah sepele karna mama menanyakan kenapa
papa pulang selarut ini. Dan ini pun membuat telinga Tony panas.dan keesokan
harinya Tony tidak mau sekolah.
Siang
itu Tony pergi meninggalkan rumah ia hanya berbekal uang yang ia kantongi
sekarang. Sebenarnya ia bisa minta tolong pada pak Kasim sopirnya , tapi ia
enggan. ia pergi dengan menggunakan bus ,walaupun ia baru sekali naik bus tapi
ia hapal betul rute bus itu berjalan. ketika ia sedang memikirkan kemana ia
akan pergi untuk satu hari ini ia bertemu dengan Rudi seorang anak yang mungkin
seumuran dengan dia berkulit hitam dan sangat dekil. anak lelaki itu adalah
seorang pengamen jalanan. Ketika ia berkenalan ia diajak oleh Rudi ke tempat
dimana Rudi sering beristirahat sejenak .saat mereka istirahat Tony menemukan sebuah
kalung berwarna biru tua yang berkilau. ketika ia menanyakan kalung itu milik
siapa, Rudi langsung mengatakan bahwa kalung tersebut milik Rudi ketika ia
menyanyakan dari mana ia mendapatkan kalung tersebut Rudi menjawab kalung
tersebut ia dapat dari ibunya.
Ketika
mendengar perkataan Rudi Tony berpikir kalau ia saja selama ini belum pernah
dihadiahi benda seperti itu. Ia beranggapan bahwa ibu dan papanya tidak sayang
padanya. Ia merasa bahwa selama ini ia tidak pernah mendapatka kasih sayang
dari ibu dan papanya.
Pikirannya buyar ketika
Rudi mengajaknya ke rumah Rudi. Mereka berdua menyusuri seluk beluk dipinggir
kota. Mereka masuk gang-gang kecil yang sangat sempit anak-anak yang sedang
bermain. sesekali Tony menutup hidung karna ia tidak tahan dengan bau sekitar
itu. Mereka sampai disebuah rumah yang menurut Tony tidak layak untuk dihuni
,berbeda dengan rumahnya yang sangat mewah. Hari sudah semakin senja, mereka
pun disambut oleh sesosok wanita yang putih pucat dan lembut wanita yang
terlihat lesu .Rudi sebelum masuk ia dicium oleh ibunya dan Tony pun menciumu
tangan wanita tersebut.
Inikah yang namanya kasih sayang kelembutan
tangan seorang ibu mengalir ditubuh Tony membuat Tony sangat nyaman. Didalam
rumah tidak terlihat apa-apa yang ada hanya tiga kursi yang sudah bobrok.
Disana mereka berbicara tentang kehidupan mereka. Hari sudah menjelang malam
Tony pun pamit pulang pada Rudi dan ibunya. Tony pulang dengan menggunakan
taksi sesampainya dirumah ternyata papa dan mamanya belum pulang yang ada hanya
pembantunya. Malam itu selera makan Tony hilang ia masih memikirkan tentang
kehidupan teman barunya tersebut. Ia memikirkan betapa sedihnya kehidupan
temanya tersebut. Hari itu Tony dan mamanya sedang pergi ke rumah sakit. Tony
merasa hidupnya tinggal menghitung bulan. Ya Tony mengidap akut jantung Stadium
tiga. Tidak ada yang bisa menghentikan ajal seseorang. Dokter hanya memberikan
waktu pada Tony untuk hidup sebaik-baiknya.
Hari
demi hari hanya dihabiskan Tony untuk membuat puisi. Suatu hari Tony kedatangan
sahabatnya ia sangat senang dengan
kedatangan sahabatnya.
“assalamualaikum
Tony apa kabar?” sapa Rudi ramah.
“waalaikumsalam
Rud!” balas Tony.
“mana
ayah dan ibumu Ton?” Tanya Rudi.
“mama
dan papaku sedang pergi kerja , aku benci sama mereka” ucap Tony.
“lho
kenapa?” Tanya Rudi.
“mereka
tidak peduli padaku mereka selalu pulang lama dan membuatku bosan, aku bosan
dengan keadaanku sendiri rud” ucap Tony lirih.
“sudahlah
Ton percuma kalau kamu berkeluh kesah seperti ini Tuhan memberikan kita seorang
ibu dan bapak yang sangat baik walaupun mereka sering pulang lama atau apalah
tapi mereka melakukan semua ini untukmu Ton. Mereka melakukan ini supaya kamu
bisa hidup bahagia dikemudian hari mana ada orangtua yang ingin menjatuhkan
kehidupan anaknya?. Bagaimanapun mereka adalah kedua orangtuamu Ton.” Ucap Rudi
“terimakasih
ya Rud kamu telah memberiku arti tentang bahagianya mendapatkan orang tua.”
Ucap Tony
Hari sudah semakin sore Rudi lalu izin untuk pulang.
Malam telah semakin larut, Tony memandang rembulan yang bersinar terang ia sedang
menunggu kedua orangtuanya pulang. Jika nanti aku telah tiada dan tinggal
kenangan akan kuberikan rembulan ini untuk mama dan papa. Akan kuraih rembulan
itu dan kutoreskan cinta kesucian untuk mama dan papaku begitulah pikiran Tony.
Hari sudah berlangsung
malam rembulan sudah mulai samar-samar terlihat. Angin semakin kencang dan
petir pun menggelegar. Ia diluar rumah
menunggu kedatangan kedua orangtuanya. ketika hujan deras datanglah sebuah mobil
yang masuk kerumahnya ia langsung datang kemobil dan memayungi kedua
orangtuanya seketika itu juga kedua orangtuanya memeluk Tony yang sedang
menggigil kedinginan Tony merasakan kehangatan kedua orangtuanya begitu hangat
sampai menjalar keseluruh tubuhnya. Disana mereka menangis seketika itu juga
Tony lemas dan tak berdaya. Ketika ia membuka mata ia sudah berada ditempat
yang ia kenali . ia hanya mendengar suara derap kaki dan pintu UGD yang
tertutup dengan keras.
Dengan
samar-samar ia mendengar suara tangisan seorang ibu yang kehilangan seorang
anaknya. Mama Tony akan selalu disamping mama, Tony tidak akan pergi dari
samping mama. Kehangatan mama saat mama memegang tangan Tony tidak akan Tony
lupakan seumur hidup Papa jadilah seorang papa yang bisa menanggung semua
resiko hidup .Dan papa jangan pernah menyesali kehidupan karna kehidupan dan
dunia hanyalah tempat laluinya kita menuju kedamaian yang abadi.
Rudi kau adalah teman ku yang tidak akan pernah kulupakan
aku sangat beruntung mempunyai teman sepertimu. Engkaulahlah yang telah membuat
ku tau arti kasih sayang dan arti menghargai hidup.
“Teman tuh hebat ,ya.
Hanya berada disisi kita, kita bisa menerobos dunia asing. Pertemanan bagiku
tidak akan kehilangan kilaunya.”
Asal kalian tersenyum aku ngak peduli apa yang harus
kulakukan dan bagaimana keadaanku .
Dilangit akan kuberikan Rembulan untuk kalian, bahwa
kalian tidak sendirian di dunia ini.
Aku merasakan rohaniku terbang dan terpisah dari
tubuhku. kabel-kabel yang berada ditubuhku telah lepas, aku merasa mendengar
suara tangis mama.
Selamat
tinggal keluargaku selamat tinggal teman-temanku. Ini tidak akhir dari
kehidupan tapi ini adalah awal kehidupan.
Untuk temanku yang telah berada diatas sana tersenyum,
dan mengatakan tiada kehidupan tanpa merasakannya. Dan janganlah sekali-kali
engkau menghancurkan hidupmu sendiri.
Bahwa kalian tidak sendirian didunia ini masih ada
yang menemani kalian didunia ini.
Aku hanya salah satu perantara dari tuhan untuk memberikan
pesan ini …..
MENTARI
UNTUKMU
Nama : Retno Nurul Yaumi
Kelas : 8 Syukur
Sekolah : SMPS IT Mutiara-Duri
Sekolah : SMPS IT Mutiara-Duri
Rekening bri
0560-01-022601-50-1
Tidak ada komentar:
Posting Komentar